Jumat, 25 April 2014

Apakah kita pantas hidup bergantung kepada orang lain - suatu amaran yang baik untuk kedewasaan kita

Pembaca terkasih,

 
Bagaimana sebenarnya perilaku kita dalam kehidupan adalah cerminan dari nasib kita sendiri. Ada beberapa amaran yang sangat baik mengenai kebergantungan hidup kita. Amaran ini dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita, yang saya kutip dari buku Pikiran, Karakter dan Kepribadian dari EGW.
 
Bergantung kepada Diri Sendiri menuntun kepada pencobaan. 

Dengan doa yang sungguh-sungguh dan bergantung kepada Tuhan, Salomo/Raja Sulaiman mendapatkan hikmat yang membangkitkan keheranan dan kekaguman dunia. Tetapi bilamana ia berpaling dari Tuhan dan bersandar pada diri sendiri, ia jatuh pada mangsa pencobaan. Kemudian kuasa yang mengagumkan yang dikaruniakan kepada raja yang paling bijaksana ini hanya membuat dia menjadi alat yang lebih efektif dari musuh jiwa.
 
Bergantung kepada orang lain berarti Ketidakdewasaan

Orang-orang yang seharusnya benar dalam setiap keadaan darurat seperti jarum kompas menunjuk ke kutub telah menjadi tidak efisien oleh usaha mereka melindungi diri mereka sendiri dari kecaman dan oleh karena menghindar dari tanggung jawab karena takut gagal. Orang-orang yang mempunyai intelek yang tinggi kurang berpengalaman dalam disiplin sebab mereka bagaikan pengecut dalam hubungannya memikul beban yang harus mereka pikul. Mereka lalai menjadi efisien.
 
Mereka terlalu lama mempercayakan kepada seseorang untuk merencanakan bagi mereka dan memikirkan mereka yang seharusnya sangat mampu untuk melakukan sendiri bagi mereka. Orang-orang yang puas dengan membiarkan orang lain merencanakan dan memikirkan bagi mereka tidak sepenuhnya berkembang. Mereka puas tetap sebagai orang yang tidak berkompeten dan tidak efisien seolah-olah orang lain harus melakukan perencanaan dan memikirkan bagi mereka. Sebagian orang kelihatannya seperti sama sekali tidak mampu membuat jalan bagi mereka. Haruskah mereka selalu bersandar kepada oeang lain untuk melakukan perencanaan bagi mereka. Tuhan dipermalukan dengan cara seperti itu. Tuhan tidak dihormati.
 
Orang-orang yang tidak bergantung kepada orang lain diperlukan

Diperlukan orang-orang yang tidak bergantung kepada orang lain, yang berusaha dengan sungguh-sungguh, bukan orang-orang yang terkesan seperti dempul. Mereka yang menginginkan jumlah pekerjaan yang tetap untuk dilakukan dan gaji yang tetap dan ingin membuktikan pekerjaan itu cocok bagi mereka tanpa kesulitan penyesuaian atau pelatihan bukanlah orang-orang yang Tuhan panggil untuk bekerja dalam rencana Tuhan. Setiap orang yang tidak bisa menyesuaikan kemampuannya kepada hampir di setiap tempat dan kondisi, bukanlah orang yang diperlukan pada masa ini.
 
Bergantung kepada Tuhan membangun keyakinan.

Bilamana orang-orang berhenti bergantung kepada manusia, bilamana mereka membuat Tuhan sebagai sandaran mereka, maka mereka akan semakin yakin. Bawalah Tuhan dalam setiap doa. Warisan Tuhan terdiri dari bejana besar dan bejana kecil, tetapi masing-masing mempunyai pekerjaan sendiri-sendiri, biarlah semua memandang dan percaya kepada Nya dan percaya kepada kuasa Nya.


Sumber: http://www.memobee.com/apakah-kita-pantas-hidup-bergantung-kepada-orang-lain-suatu-amaran-yang-baik-untuk-kedewasaan-kita-10114-eij.html

Tidak ada komentar: